Test Ride: V-ixion Red Maroon

Setelah nyobain test ride SWNR Kang Maskur, pada kesempatan yang sama itu juga saya melakukan test ride Yamaha V-ixion Merah Marun milik bro Sugeng a.k.a shu_enk, melihat dari plat nomornya motor ini kayaknya baru keluar dari dealer, hanya selisih satu bulan dengan White beAT saya 😀

Sebenarnya dulu saya juga sudah pernah melakukan test ride Yamaha V-ixion ini, namun itu sudah lama sekali sekitar tahun 2007-an awal. Ketika itu dalam acara Funtastic Yamaha di daerah Bandung Selatan, acara test ride-nya pun ada hadiahnya. Jadi bagi test-rider yang mampu menaklukan tantangan di arena sirkuit  dengan memenuhi persyaratan timing lap-nya berhak mendapatkan merchandise menarik dari Yamaha. Namun saya kurang beruntung buat dapat hadiahnya waktu itu, karena dalam tantangan melewati jembatan keseimbangan, waktu bertahan saya terlalu cepat meskipun sudah mulus melewatinya tanpa terjatuh.

Kembali lagi ke Vixi-nya bro shu_enk, setelah mendapatkan pinjaman kunci kontaknya motor yang sudah ber-half fairing ini coba saya tungganggi. Hmm…agak dingklick detected sih 🙂 , namun kaki masih cukup kuat untuk menopang motor. Posisi kemudi memang terkesan agak racy, perlu sedikit membungkukkan badan untuk menyesuaikan postur tubuh saya yang ‘Pedrosa’ banget ini, bahkan mungkin lebih kecil lagi he..he..he.

Seperti biasa biar test ride lebih mantab, si marun perlu dijajal keluar di area jalan raya. Kunci kontak pun di-ON kan, switch starter ditekan dan brang…brang… suara khas snalpot Vixi menyemburkan gas karbonnya. Kemudian tekan tuas kopling sembari memasukkan perseneling ke gigi satu, cukup mulus tidak ada hentakkan yang berarti. Betot gas
pelan-pelan sampai ke RPM tertentu untuk pindah gigi di atasnya, terasa akselerasi Vixi agak terlambat diawal, namun begitu jalan di atas 50m dan posisi perseneling digigi 3, power besarnya mulai terasa. Rumor tentang sering selipnya ketika perpindahan di perseneling V-ixion tidak saya temukan disini, mungkin karena sudah terbiasa bawa motorsport feeling saya ketika menekan tuas kopling dan kapan memasukkan perseneling sudah lumayan pas. Berikutnya saya coba terus geber sampai gigi 4 dan tenaganya semakin mantap terasa, apalah daya lagi-lagi trek yang pendek menjadikan saya mengendurkan gas yang padahal masih banyak tersisa.

Untuk urusan piranti ciet, baik yang cakram dan tromolnya sudah cukup mumpuni apalagi motor ini masih bisa dibilang baru jadi tebal kampasnya masih cukup baik. Begitu pula dengan suspensi sudah cukup untuk berat bobot seperti saya.

Kesimpulan saya, ergonomi Vixi ini kurang cocok untuk postur tubuh kecil seperti saya, efeknya jika melakukan perjalanan jauh pinggang akan cepat terasa pegal, kecuali jika dilakukan sedikit rombakan di daerah stang entah itu ditambahi raiser atau ganti stang yang lebih tinggi. Namun bro shu_enk cukup tepat memilih motor ini, karena postur tubuhnya pun sangat menunjang.

Semoga bermanfaat 😉

Related posts:

[Rumor] KTM-Bajaj Akan Beli Ducati? Pengumuman Resmi dalam 2 Minggu Ini

Kawasaki GPZ1000RX H2 Digital Concept edition by Kardesign

Review: Kawasaki Z900 vs Triumph Street Triple R vs Yamaha FZ-09