Minggu kemarin akhirnya kesampaian juga ngincip sang jagoan baru Sport Honda AHM apalagi kalo bukan si Sport Fairing All New CBR 150R LED Version.
Dalam sesi test ride bersama rekan jurnalis & blogger KOBOYS yang berdomisili di seputaran Jogja & Eks Karesidenan Banyumas – Kedu, kami diajak jalan-jalan mengelilingi kota Purwokerto, meskipun hanya melewati jalur utama kota yang pendek, secara garis besar sudah cukup untuk menggali performa sang jagoan baru.
Impresi Posisi Riding
Untuk spek tinggi badan ala Dani Pedrosa (sekitar 160 – 165 cm) kesan pertama adalah kaki pasti jinjit, namun entah kenapa saya lebih pede jinjit di CBR 150R LED Version ini dibandig Honda Verza saya, mungkin karena lebar jok CBR 150R ini yang lebih sempit, sehingga paha tidak terlalu mengangkang lebar. Sebagai motor sport fairing murni ternyata posisi badan tidak terlalu menunduk, perkiraan untuk dipakai touring luar kota jarak medium masih cukup nyaman lah. Dan tingkat kenyamanan jok dengan ketebalan & desain khas motor racing fairing ternyata cukup empuk.
Impresi Riding Dalam Kota
Dengan kondisi lalu lintas dalam Kota Purwokerto yang semakin padat, All New CBR 150R LED Version ini cukup lincah meliuk-liuk nyelip diantara kemacetan. Memiliki berat body yang lebih ringan, handling yang sangat ‘easy going’ ditunjang performa mesin DOHC 150 cc near square-nya yang sangat renyah dan akselerasi yang nyentak banget menjadikan slogan “Total Control” itu bukan hanya sekedar isapan jempol belaka.
Kekurangan All New CBR 150R LED Version
Dibalik kegantengan sang fairing & galaknya akselerasi mesin, All New CBR 150R LED Version memiliki beberapa sisi kekurangan yang tentunya bisa jadi bahan pengembangan berikutnya, diantaranya adalah:
- Limiter RPM mesin terlalu pendek, sering kali saat asyik geber throttle untuk capai limit, eh tiba-tiba mesin langsung teriak, tanda limiter RPM sudah bekerja. Hal ini sih bisa saja diakali dengan mengganti ECU atau dengan cara mengelabui ECU seperti piggyback dan sejenisnya, namun alangkah baiknya AHM juga memberikan tambahan jeda limiter agar tidak terasa seperti di-interupt lebih awal.
- Me-netral-kan gigi agak susah, entah kenapa unit All New CBR 150R LED Version yang saya pakai kemarin beberapa kali mengalami susah me-netral-kan gigi persnelingnya, menurut mekanik AHM yang turut serta mengawal riding, karena oli masih belum ganti mengingat unit masih dalam keadaan gress baru dari dealer, tapi anehnya saya tanyakan ke rekan blogger lain di unit yang dia pakai tidak mengalami problem ini.
- Harga yang untuk wilayah Banyumas sudah hampir menyentuh angka 35 jutaan, dimana dengan nominal tersebut juga bisa untuk membeli motor sport fairing second 250 cc tahun muda.
Kesimpulan
Sudah jelas segmen si sport fairing All New CBR 150R LED Version ini menyasar kaum muda usia 18-30 tahun yang baru pindah dari motor bebek/underbone. All New CBR 150R LED Version juga cocok digunakan sebagai ‘Learning Bike’ untuk jenjang race balapan sirkuit. Mungkin saran untuk kedepannya harga jangan sampai di set melebihi angka 35 jutaan.
Semoga bermanfaat
jos, sudah jajal riding nih … saia kapan? 😉
https://aselimalang.com/2016/04/13/cop-busi-cb150r-rentan-sobek-waspada/
@sam andhi:
Lho wingi ga melu gabung konco2 jatimotoblog ng ayabarus tah? 😉
joss.. aku kapan ya?
cbr kok gampang kepentok limiter ki ndagel jan e cak.. 😆