Juga masih dalam acara kopdar kemaren, kami pun menyempatkan ijolan motor (barter) untuk di test ride masing-masing. Kesempatan pertama Kang Maskur men-test ride White beAT saya dan sebaliknya SWNR (Sky Wave Night Rider) Kang Maskur gantian saya yang test ride. Oh ya..dalam test ride SWNR ini akan saya coba sampaikan se-obyektif mungkin dengan komparasi Honda beAT dan tentunya tanpa keberpihakan (baca: fansboy) kepada salah satu brand motor tersebut xixixixi 🙂
Hmm…impresi pertama menaiki SWNR ternyata seat-high-nya lebih tinggi dari beAT dan posisi stang serasa lebih mantap, sepertinya lebih cocok untuk perjalanan jauh. Berikutnya coba nyalakan mesin, kunci kontak di posisi ON-tekan tuas rem-pencet tombol electric starter dan brum…brum… suara khas motor matic keluar dari snalpotnya.
Untuk menggali lebih dalam potensi SWNR ini, maka perlu di coba dilakukan test di jalan raya sekitar Bengkel Win’s Paddock. Tarikan pertama motor ini agak terasa berat, perlu jeda beberapa detik agar motor bisa bergerak maju; mungkin ini salah satu karakter motor matic pada umumnya 🙂
Jalan sekitar 20 meteran baru coba pelintir gas lebih dalam dan terasa tenaga si SWNR lebih besar dari pada beAT, namun yang menjadi sedikit perhatian adalah saya merasakan ketika tuas rem belakangnya ditekan seperti ada jeda sampai motor bener-bener berhenti, saya ga tau apakah ini karena setelan kabel remnnya yang udah kendor atau kampas rem yang sudah mulai menipis.
Sayangnya saya tidak bisa men-jajal lebih lagi untuk jarak yang lebih panjang (takut kebawa pulang nanti 😀 ), namun yang pasti menurut saya SWNR sangat cocok bagi anda yang suka melakukan perjalanan jauh, handlingnya sangat mantab (berat) sehingga motor lebih stabil, suspensi belakang lumayan empuk dan yang pasti salah satu fiturnya ga mungkin saya dapatkan di beAT adalah luasnya bagasi di bawah jok yang katanya bisa dibikin aquarium muat 1 helm full face merk INK 😀
Mungkin saja hasil impresi saya dalam test ride singkat dengan cara barter motor dengan Kang Maskur, tinggal menunggu bagaimana impresinya dengan White beAT saya dari seorang blogger papan atas tersebut 🙂
Semoga bermanfaat 😉
helm INK ku nggak masuk karena pipinya gembung
helm yang pipinya rata masih masuk
rembelakang itu memang kayaknya sudah distel agar proporsi 60:40 tercapai
aku makenya rem depan dulu baru rem belakang.
udah coba rem mendadak oke-oek saja. Cara tarik rem depan dulu baru yang belakang nyusul
silahkan cek KOBOYS.wordpress.com sisi sebelah kanan
wah komentku ko nyantol
awas keracunan bro… hihiihihi
@Kang Maskur:
Wah udah dimasukin agregator nih, thx bro 😉
@KB:
InsyaAllah nggak lah, kan udah ada penawarnya (si putih nan lincah) 😎
asik….asikk..asiik, cak poer sudah jadi blogger tulen….
Pasti kepingin kopdar lg, biar tambah keracunan!
kok kayak kucing hitam
Maksude sing numpak kae to?
riding positionnya kaya motor non matic, tinggi si…..
@Kang Chuby:
Wkwkwk lha kemaren2 brarti masih abal2 ya kang? come often & commet on my blog 😀
@gus pur:
Keracunan tapi ga parah2 mat kok gus he.he
@A seen:
Kucinge sing ndi to pak dhe, meong…meong puss..puss..
@Kang MR:
Aja kayak kuwe lagh….meoong (lho) 😀
@Tafri:
Lho padahal posturmu kan lebih modhot dari pada aku 🙂
pengen njajal kapan2..